Crystal Palace Temukan Kelemahan Man City & Menang Atas Tottenham Jadi Modal Penting Palace
Sebelum pertandingan final Piala FA melawan Manchester City, kekuatan utama Crystal Palace adalah percaya diri. Sejak 15 bulan melatih, pelatih Oliver Glasner telah mengubah cara tim berpikir dan memberikan mereka kepercayaan diri untuk menang dalam pertandingan besar.
Mereka tetap percaya diri meskipun mereka kalah 2-5 dari City bulan lalu. Setelah pertandingan, Glasner bahkan menasihati Pep Guardiola untuk tidak menggunakan strategi yang sama lagi jika mereka ingin menghindari kekalahan di pertemuan berikutnya.
Glasner yakin timnya siap melakukan kejutan besar di laga puncak Sabtu mendatang dengan semangat dan strategi yang matang, dan final di Wembley akan menjadi bukti bagi Palace.
Palace harus melewati pertandingan Premier League melawan Tottenham Hotspur sebelum menghadapi City. Mereka bermain dengan tenang dan menang 2-0 di North London, dengan 49 poin, menyamai rekor tertinggi klub di liga, dan masih ada dua pertandingan lagi.
Baca juga : Tottenham Hotspur Menuju Final Liga Europa 2024/2025
Palace jelas mendominasi pertahanan kiri Tottenham. Salah satu ciri khas permainan Glasner, yang semakin tajam setiap pekan, adalah permainan cepat yang dihasilkan oleh penyerang yang melakukan pressing tinggi.
Palace sebenarnya memiliki kemungkinan untuk menang lebih besar, meskipun mereka harus menganulir dua gol, tetapi kemenangan ini menunjukkan bahwa mereka dalam kondisi terbaik mereka saat mereka menuju Wembley.
Palace Punya Strategi Jitu yang Pernah Membuat City Kalah
Bermain melawan City bulan lalu menunjukkan kekuatan Palace; mereka menang 2-0 berkat serangan cepat dari sisi kanan oleh Ismaila Sarr dan Daniel Munoz. Gol pertama yang dianulir saat melawan Tottenham hampir mirip dengan gol Eberechi Eze di Etihad. Banyak peluang lain juga dibuat dengan cara yang sama, menunjukkan gaya permainan Glasner yang konsisten.
Glasner percaya bahwa rencananya telah disiapkan. Kesuksesan akan bergantung pada kedisiplinan posisi dan fokus pertahanan selama 90 menit atau lebih. Guardiola biasanya tidak puas dengan satu strategi, jadi dia mungkin akan mengubahnya, terutama setelah komentar Glasner. Saat ini, Erling Haaland memiliki kesempatan untuk menciptakan peluang permainan baru untuk City.
Baca juga : Inter Milan Selisih 1 Poin Dari Napoli Puncak Klasemen Serie A
City bermain dengan lebih hati-hati dalam pertandingan sebelumnya melawan Southampton, tetapi mereka kesulitan menaklukkan pertahanan tim juru kunci dan hanya bermain imbang tanpa gol. Meskipun Guardiola mungkin akan menggunakan posisi full-back yang lebih agresif di final, sistem Palace yang dapat disesuaikan tanpa empat bek klasik mungkin lebih efektif untuk mengimbangi permainan City yang luas.
